Senin, 15 Februari 2010

Apa Jadinya Coba?

Sangking banyaknya folder dikepalaku hari inih, q mpe bingung mau mulai dari mana… tapi intinya q pengen nulis untuk meluapkan ezmotsi aku!!!

Berawal dari perasaan dongkol yang tak terbendung gara2 baca MU edisi terbaru bulan ini. Tentang sebuah kenyataan yang menyakitkan… Pokoke menyebalkanlah, ga bisa dipikirkan pake logika orang waras. Bener-bener GeJe mereka ituh. Kumpulan makhluk yang ga pernah puas membuat onar. Sampai kapan? Entahlah. Yang pasti titik kesabaranku sudah di ujung tanduk, tapi aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga keseimbangannya karena ku tahu sabar itu ga ada batasnya. Mendadak aliran darah di ubun2ku memanas dan mendidih hingga 100 derajat celcius. (Haksss dasar LEBAYYATUNNISA!!) Halah kok jadi GeJe ginih…

Okelah langsung ke inti aja. Pusing juga aku jadinya…

Halaman 1…
Page cover

Halaman 2...
Salam redaksi

halaman 3…
Kudapati wajah sang nomor 1 di Indonesia, SBY. Ow co cwiiiit!
Tapi kok judulnya penguasa tak bernurani. O my God… ga kebayang dong kalo foto aku yang dipajang disitu trus dibawahnya tertulis mahasiswi tak bernurani!!!
SSst, kembali ke lap-top (ingat mr. tukul…) kenapa gitu ya qo sampai keluar statement2 yang mengusik hati sang penguasa? (bagus kalo terusik, lha ini malah lempeng2 aja). Gini lo, jadi pemerintah kita ini lagi mengusulkan kenaikan gaji pejabat tinggi & anggota DPR 20 %. Padahal sebelumnya para menteri sudah mendapat jatah mobil mewwwah seharga 1,3 M. truuuuuz belum lagi rencana pemugaran pagar istana = 22,5 M. truuuuuz rencana pembelian pesawat presiden pribadi dengan anggaran = 400-700 M. (Hwoalah, itu pake uang semua atau…)

Muncul pertanyaan : emang salah ya kalo mereka mau ini itu?

Hheeee tlong di ctrl+B kata2 ini “tentu tidak ada yang salah” JIKA… nah yang ini tolong di ctrl+U “jika semua itu diperoleh dengan cara yang halal, tidak menzolimi hak orang lain.” Tapi apa? Kemewahan itukan cuma dinikmati oleh segelintir pejabat negara, sementara rakyatnya (termasuk aku)? Hhump beasiswa ga cair2, sementara harga beras semakin mahal (terakhir pas beli 7ribu, ini harga Bandung ga tau klo yang di kalimantan, sulawesi, sumatera dan irian sana). Eleuh dasar ibu2, yang dikeluhin ga jauh2 dari persoalan dapur. Hohoho ga gitu juga sih, tapi kan secara umum emang gitu, dan faktanya emang bener. Rakyat banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Betul?

Jadi kalo dipikir2 pake logika orang waras nie… “kenapa sih anggaran untuk paket kemawahan itu ga dikurangin aja dan dialihkan untuk kepentingan rakyat umum? Atau minimal untuk rakyat yang membutuhkan… “ seperti akuw, butuh kosan yang mewah kaya penjara artalyta, butuh laptop yang bagus kaya punya pejabat DPR, butuh meja dan kursi belajar yang kaya dipake wakil rakyat untuk tidur disaat rapat, butuh kendaraan mewah kaya mobil pak menteri dan pejabat tinggi gitu biar kalo hujan gak kehujanan dan kalo panas gak kepanasan. Hummmp, enak kali ya….!

Stop it… Bangun dari mimpimu eny!!!

Asal kamu tau aja. Jangankan anggaran untuk kamu yang bisa makan 3-4 kali/hari, anggaran untuk orang miskin yang belum tentu makan setiap harin aja disunat qo. Untuk datanya sih ga apa2 ya akunya ngutip, menurut Sekjend Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yuna Farhan, kenaikan gaji dan fasilitas yang diberikan kepada pejabat negara itu berimplikasi pada subsidi masyarakat miskin. Misalnya : belanja subsidi non energi berkurang 6,8 T, pangan 1,5 T, pupuk 3,7 T, benih 56 M, obat generik dihapuskan sejumlah 350 M. kemudian belanja sosial yang didalamnya terdapat Bos dan Jamkesmas di th 2010 dikurangi 8,3 T.

Saat disini suhu tubuhku baru mencapai 60 derajat celcius….

Aku menghela napas panjang, merenungi apa yang telah diperbuat oleh para penguasa, sang penanggungjawab kami di akhirat kelak….

Betul juga kalo dibilang pemimpin kita kehilangan nurani. Soalnya perasaan empati terhadap penderitaan rakyat itu sepertinya sudah mati. Bukan hanya dalam pengaturan anggaran. Tau kan saat ini sedang gonjang ganjing tersibukkan dengan urusan century, harga2 kebutuhan pokok jadi naik, eeeee taunya sang pemimpin malah sempat2nya mengeluarkan album lagu terbaru. Ckckck. (ah.. kamu mah bisanya Cuma menohok aja, jadi pemimpin itu ga semudah membalikkan telapak tangan). Hu euh betul betul betul, makanya kenapa salah seorang sahabat rasul aja ketika diamanahi untuk menjadi pemimpin negara kata yang terucap adalah Innalillahi wainnailaihi rajiun. Betapa mereka yang luar bisa aja mengakui bahwa menjadi kepala negara itu merupakan amanah yang sangat berat karena pertanggungjawabannya langsung di hadapan Allah SWT. Coba bandingin dong dengan yang sekarang… Jabatan kepala negara justru menjadi jabatan yang menggiurkan. Banyak pemanah yang mengincar dan ingin membidik kursinya! Apa gerangan yang membuat kursi itu terlihat sangat menarik?

Temukan jawabannya dari subjek dan objek yang bersangkutan. Sang pemimpin, sang pemanah, rakyat jelata (loh?) dan kursi. Hahahaha. Kegejeanku memasuki stadium akut sudah. Mata tinggal 5 watt, tandanya harus direhatkan. Untuk halaman 4 dst…. (yang bikin aliran darahku panasnya mencapai 100 derajat celcius) To be continued ya… di apa jadinya coba? part 2.