Minggu, 28 Juni 2009

Wahai Perokok, jawaban apa yang akan kamu beri di akhirat kelak?

“Hmm… ehm ehm uhuk uhuk…” batuk kecil yang “asli” ga dibuat2 akibat asap rokok yang sangat tidak sopan masuk ke lubang hidung saya. Di dalam angkot (pesantren) yang puanass, dempet2an n sesak, (masih dalam keadaan ngetem). Huuuuw kayanya wajah saya udah mirip kepiting rebus warnanya!!! 

“MasyaAllah… nie orang kok ndak pengertian banged sih? Udah suasana panas gini, malah ngerokok dalam angkot lagi!” Gerutu saya dalam hati.

Jujur, saya paling gak suka yang namanya asap rokok!

Yah kalo dipikir2 kadang kasian juga ma para perokok. Mungkin mereka beranggapan bahwa menghisap beberapa batang rokok sehari tidak akan berbahaya. Padahal itu anggapan yang salah besar, dan sebaiknya sekarang berpikir ulang deh!!!
Barusan saya baca sebuah artikel buad info para pecandu rokok, berikut copy-annya:
Para peneliti Norwegia yang menyelidiki catatan kesehatan 43.000 lelaki dan perempuan menunjukkan bahwa para perokok ringan - yang merokok kurang dari lima batang rokok dalam sehari - tetap saja memiliki resiko meninggal karena serangan jantung atau kanker paru-paru. Resiko serangan ini bahkan tiga kali lipat dibanding bukan perokok. Nah loh…? 

"Merokok 1-4 batang rokok sehari berkaitan erat dengan peningkatan resiko penyakit jantung dan kanker paru-paru," kata Dr Aage Tverdal dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia di Oslo, yang mempublikasikan penelitian ini dalam journal Tobacco Control.

Para ilmuwan melakukan penelitian dengan melacak riwayat kesehatan dan kebiasaan merokok orang-orang. Para sukarelawan ini telah diperiksa kesehatan jantungnya sejak mulai penelitian dari tahun 1970-an hingga tahun 2002.

Hasilnya, para peneliti menemukan sedikit saja perbedaan resiko kematian akibat kanker paru-paru yang disebabkan merokok berat dan ringan. Pria yang merokok ringan (kurang dari lima batang sehari) beresiko meninggal karena kanker paru-paru tiga kali lebih besar dibanding bukan perokok. Di kalangan wanita, resiko itu meningkat lima kali.

Riset sebelumnya telah menunjukkan bahwa perokok rata-rata meninggal 10 tahun lebih awal daripada bukan perokok. Namun kabar baiknya, berhenti merokok, bahkan di usia paruh baya, bisa menurunkan resiko itu.

Merokok diketahui juga meningkatkan resiko terkena serangan penyakit jantung, memicu stroke, dan memunculkan tanda-tanda ketuaan lebih awal, yang lebih jauh bisa menyebabkan kebutaan di usia senja.

Oleh karenanya Tverdal dan rekannya Dr Kjell Bjartveit, mengingatkan para perokok, yang ringan sekalipun, agar waspada karena rokok pasti membahayakan kesehatan mereka.


Emang sih perkara usia, hidup dan mati itu di tangan Allah… tapi kita juga perlu menjalankan kaidah syababiyah (kaidah sebab akibat yang dapat menghantarkan kepada suatu tujuan). Tentunya kita mau dong sisa usia ini jadi barokah? So pasti, kalo tubuh sehat kan ibadah (dakwah, belajar, dll) juga akan mudah dilaksanakan.

Oya perlu diinget juga… okelah merokok itu urusan pribadi. Tapi ketika kamu ngelakuinnya di tempat2 umum, itu bisa jadi masalah bersama. Besar kemungkinannya asep rokok yang kamu isep itu akan menzalimi orang-orang yang ada di sekitar kamu! 

Juga sekedar mengingatkan… bahwa segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Tubuh ini bukan tubuh kita loh… tp amahah Allah! Allah cuma nitipin supaya dijaga baik2 dan nanti pasti akan ditanya kenapa banyak masukin asap rokok ke tubuh? Sementara kamu2 dah tau kalo ngerokok itu ngerusak kesehatan. Lawong di bungkus rokoknya aja ada tulisannya kok…! "MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN." artinya kalo tu rokok bisa bicara dia bakal bilang : “jangan isap saya, karena saya dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”. Nah kalo gitu berarti siapa yang sengaja cari2 penyakit?

Akhir kata: ingat, semua perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan dan pas di akhirat mulut kita nggak bakal bisa bohong lagi. Jadi Pikir2 deui (lagi) lah!!! Abis itu jangan lupa insaf…


Rabu, 17 Juni 2009

TIPS : Mematikan Lampu saat tidur malam


“ Gak.. ah takut gelap, lagian ga biasa tidur gelap2an!!!” gitu menurut beberapa teman se-kost saia.

Hmm… padahal belum tau aja kali ya kalo tidur dalam keadaan gelap tuh bagus banget buat kesehatan tubuh. Oya???


Ya gitu deh, taunya juga pas saia baca2 artikel kesehatan. Katanya mematikan lampu ketika tidur malam yang gelap diam2 berkalaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar2 gelap tubuh menghasilkan melantonin, salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari - sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melantonin terhenti. Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam hari, melantoninnya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya lampu - seperti juga TV - menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh karena itu, selain menghemat energi,dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Wallahualallam bi shawab…


Tu….h khan!!! Jadi ingat lagunya SOS featTasya yang judulnya “jangan takut gelap”


Hai kawan jangan takut, jangan resah
Bila lampu kamar mulai dipadamkan
Ku 'kan s'lalu menyanyikan lagu ini
Hingga nanti kau tidur bers'limut mimpi

Jangan lupa esok kita punya janji
S'makin cepat kita tidur
S'makin cepat kita bertemu kembali

Berdoalah sebelum kita tidur
Jangan lupa cuci kaki tanganmu
Jangan lupa doakan mama papa kita

Jangan takut akan gelap
Kar'na gelap melindungi diri kita dari kelelahan
xixixixixi….


Selasa, 16 Juni 2009

20 tahun telah berlalu…

15 Juni 2009 (09.30 PM) Ha Pe saya berbunyi tanda ada SMS yang masuk:
“asm. Jiwa yang penuh kasih sayang, membuat hidup terasa indah. Hari yang indah, sudah tentu hari yang bahagia. Milik siapakah kasih sayang dan keindahan itu??... hanya Allahlah yang memilikinya. Sobat, walau kita tak jumpa aku harap semoga di hari yang bahagia ini Allah melimpahkan kasih sayang-nya kepadamu. Met ULTAH… bahagia selalu”

Ami…..n ya rabbal alamin!! Tapi kecepeten buK… kan genap 20tahunnya baru besok!
16 Juni 2009 (02.55 AM) 
“Enz..met miladd… pi beday tu yu on 20th… mg setiap jejak langkah dalam kehidupan yang dibuat selalu diridhoi Allah. Tahajjud yuk ahh…”
Mariiii…………..

Zzeetzzett, suara getar ha pe saya di mata kuliahnya pak Zaki:
1 new message : “ bila pagi makan buah , pilih mangga pisang atau jambu. Med milad yah… semoga sisa umur barokah selalu. N I love you… miss u..”
Luv N Miss U coZ Allah sobat…

Hmmm, tu salah 3 dari sms2 yang masuk ke inbox ha pe saya sejak kemarin. Walau terkadang saya merasa bingung... harus bahagiakah? Atau bersedihkah?

Cukup lama… yah, sudah 20 tahun saya terlahir di bumi ini. Disadari atau gak waktu itu terus berputar setiap detik seperti roda. Sisa umur semakin berkurang, memuai dan meleleh seperti lilin. Dan di 20 tahun ini, apa yang sudah saya perbuat untuk diri saya sendiri, ortu, orang2 disekitar dan umat?

Tapi sayapun tidak lupa bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan Allah kepada saya. Begitu banyak nikmat-Nya yang tidak mungkin saya dustakan. Kondisi fisik yang sempurna (tak kurang satupun, 1 hidung dengan 2 lubang, 2 mata, 2 pipi, 2 tangan, 2 kaki de el el). Dan juga atas pendamping hidup yang dipilih Allah untuk saya : ke-empat orang tua yang tak pernah bisa terbalas jasanya, dan sahabat2 yang luar biasa!!! Segala puji bagi-Mu ya Allah!
HOia jadi teringat sms dari mama :

“ hai en mamak lupa, selamat ulang tahun ya. Doa mama menyertaimu, semoga apa yang kamu cita2kan cepat tercapai dan sukses tidak ada hambatan dan rintangan, selalu menjadi yang terbaik menjadi anak yang mandiri yang kuat dan selalu ceria. Itu saja harapan mama, mama tidak bisa ngasih kado apa2.”

Subhanallah… sms yang biasa tapi luar bisa bagi saya. Mama memang selalu berharap saya bisa jadi anak yang mandiri, terlebih saya adalah anak pertama dalam keluarga. Dan terakhir ketika mama melihat kondisi saya saat sakit, mama selalu bilang pengen ngeliad saya ceria dan semangat seperti dulu. (baik ma, insyaAllah saya akan berusaha menjadi yang terbaik buat mama, papa, n adik2)

Sudah 20 kali saya mengulang moment ini, tanggal 16 juni di tahun yang bebeda…
Ya… Allah sungguh saya malu pada-Mu!
Seringkali hamba melalaikan perintah-Mu
Banyak amanah dakwah terbengkalai, gara2 sibuk dengan ambisi duniawi
Astagfirullah…

1, 2, 3, 4, 5, 6…. 20…. angka pada deretan usia akan selalu bertambah satu + satu + satu dan seterusnya. Seiring bertambahnya angka pada deretan usia tersebut, perubahan apa yang bertambah pada diri saya? Harusnya saya belajar dari prilaku balita yang akan bertambah ‘bisa’ seiring bertambahnya usia.

20 tahun identik dengan sebuah kata “dewasa”, saya hanya tersenyum geli… karena kalau dipikir2 saya yang berusia 20 tahun tapi pola pikir masih kaya anak 17 tahunan. Hhee..

Ya Allah… segala yang ada pada diri hamba adalah milik-Mu seutuhnya. Saya tak mampu menduga, jika ulang tahun kali ini merupakan ulang tahun yang terakhir kalinya bagi saya. Namun saya selalu memanjatkan doa sebuah akhir hidup yang “husnul khotimah”. Dan kalau saya boleh meminta dispensasi maut, saya ingin terlebih dulu menyaksikan sebuah kemenangan atas tertegaknya syariah-Mu ya Allah.
20 tahun lalu... ( saya yang imyuuut!!!)
saya di 20 tahun...


Minggu, 14 Juni 2009

Announcement

TEMU PELAJAR SMP-SMA SE-KOTA BANDUNG

YOUTH GATHERING

(Remaja Peduli Masa Depan)

satu acara banyak isinya

ada talkshow

seputar kesehatan reproduksi remaja

teaterikal, nasyid, dan

pemutaran filmnya juga loh...

dengan PEMBICARA :

dr. Rini. msi

(DPP Muslimah HTI)

Ahad, 21 Juni 2009

pukul 07.30 - 12.30

gsb. Sopo Sulaksana

Jl. Sekolah Internasional no.32

(terusan jl. Jakarta, Antapani Bandung)

Infak kegiatan Rp 5000 + souvenir

CP : 085722267527

Jumat, 12 Juni 2009

SBY, 1 0f 100 tokoh berpengaruh. Patutkah kita berbangga?


Baru saja saya membaca sebuah artikel di http://hizbut-tahrir.or.id/2009/05/07/tokoh-berpengaruh-time-2009-pencitraan-tokoh-pro-barat/ yang mengungkapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (alias SBY) masuk dalam jajaran 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh versi majalah terkemuka dunia TIME edisi Mei 2009. Pemilihan majalah TIME terbagi dalam sejumlah kategori dan Presiden Yudhoyono masuk dalam kategori Leader and Revolutionaries.
Hwuuueee…. Ckckckck, sebagai warga Negara Indonesia seharusnya PRO atau KONTRA ya?

Mungkin pertanyaan pertama yang bakal muncul adalah, pantaskah SBY disebut tokoh berpengaruh ?

Bagi yang PRO: “oh… jelas pantas donk!”
KONTRA : “Pantas? Dilihat dari mananya? Apa sudah lupa atau belum pernah melihat jumlah pengangguran, kemiskinan, kejahatan dan kriminalitas, premanisme, borok-borok korupsi, aborsi, rebutan zakat sampai mati, caleg stress gila sampai bunuh diri, tawuran kampus dan sekolah, de el el..yang jelas2 terjadi di Indonesia? “

Ada juga yang bilang kalau penghargaan majalah Time bagian dari politik pencitraan SBY sebagai agen Amerika Serikat. Bisa jadi si…h. AS kan berdiri di belakang TIME, apapun bisa dilakukan untuk mengorbitkan orang2 yang diinginkannya untuk tetap memimpin Indonesia. Maksudnya, ya…mungkin juga kalau ini salah satu promosi jelang pilpres 2009.

Kalau menurut Ust. Farid Wajdi nie : semua rentetan sudah jelas tujuannya untuk “pencitraan seorang tokoh yang loyal kepada dunia barat” yang ujung ujungnya nanti bisa dimanfaatkan Barat untuk mengokohkan kekuasaannya di dunia Islam. sebenarnya umat dibohongi dengan pencitraan itu. Wallahualam bi shawab.


Selasa, 09 Juni 2009

REMAJA ANTI POLITIK, jangan deh…!


“males ah ngomongin soal politik…!”
“iya, ngomongin politik mah bikin suka lieur (pusing)”!

Itulah fakta yang sering kita dengar di lingkungan kita. Banyak yang anti dengan kata “po-li-tik”, tidak terkecuali kaum remajanya sendiri.

Girl, man, apa yang ada di pikiran kamu tentang politik?
Apakah politik = sesuatu yang mengandung racun mematikan?

C’mon…
Lets we talk about politic in islam!
Politik atau dalam bahasa arabnya siyasiyah, dalam pandangan islam berarti pengaturan urusan umat dengan cara islam. Baik sekedar urusan umat di sekitar kita yakni dalam negeri maupun sampai luar negeri. Tu…h jadi simpelnya gitu, ketika kamu sudah memikirkan urusan umat atau memikirkan kehidupan di luar diri kamu sendiri berarti kamu sudah dikatakan berpikir politik. Jadi politik pada dasarnya bukanlah aktivitas kotor sehingga harus dijauhi. Memimpin dan mengatur urusan umat serta mengadakan perbaikan yang bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat adalah inti dari tujuan politik. Ingat, bukan hanya bermanfaaat untuk kehidupan dunia saja, tapi akhiratnya juga dapet! luar biasa...
That is why, politic is very very important buat kaum muslimin! ya... itu pun khususnya bagi kita yang sudah memahami akan pentingnya mengurusi urusan umat agar tetap berjalan sesuai syariat Islam. Karena kehidupan manusia tidak akan tegak tanpa politik. Dan perlu digaris bawahi : tidak akan menjadi baik kehidupan sebuah masyarakat (manusia) tanpa politik yang "islami". Maka 'memikirkan/memperhatikan' urusan umat (politik) hukumnya adalah fardlu alias WA-JIB, sebagaimana rasulullah bersabda :
"Barangsiapa di pagi hari perhatiannya kepada selain Allah, maka Allah akan berlepas dari orang itu. Dan barangsiapa di pagi hari tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka (kaum muslimin)".

Gimana??? Udah mulai mendapatkan pencerahan? Coba deh ubah mindset kamu! jangan berpikir bahwa politik melulu dimaknai sebagai perebutan kekuasaan. Kalau cerminnya negara-negara kapitalis sih, yah emang bisa begitu jadinya. Tapi carilah titik cerah dari agama kita yang mulia ini, yaitu politik dalam islam.
REMAJA JANGAN ANTI POLITIK!, makan pisang sama kelapa (emang kenapa?)
Gini deh, tahu kan saat ini banyak persoalan umat yang tidak terselesaikan yang membuat kondisi umat islam semakin terpuruk? Yup, kira2 apa penyebabnya? tidak lain karena syariat islam tidak diterapkan dalam kehidupan. Disinilah peran remaja sebagai generasi masa depan, kalau remajanya aja pada anti politik, nasib rakyat mau disengsarakan gimana lagi... So, kesadaran politik islam itu emang sangat penting. karena dari kesadaran politik ini, umat menjadi tahu tentang bagaimana semestinya hidup diri dan masyarakatnya diatur sesuai dengan aturan islam.
"Tapi gimana dong..., indonesia kan tidak menganut sistem politik islam?"
Nah itu dia.. Karena pengaturan/politik islami itu belum ada di tengah masyarakat, maka kitalah yg harus berusaha dan berjuang untuk mewujudkannya. Inilah hakikat dari perjuangan atau dakwah politik. gimana, masih bingung juga? makanya ngaji...! xixixixixi...
Aktivitas Politik Islam Itu Apa Aja Sih?
Pertama : aktivitas dalam negeri, artinya kaum muslimin harus memperhatikan, apakah urusan umat dapat terpelihara dengan baik oleh negara. Mulai dari penerapan hukum pemerintahan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan, aturan interaksi antar individu pria dan wanita serta seluruh kepentingan umat lainnya. Dengan demikian memperhatikan politik dalam negeri ini berarti menyibukkan diri dengan urusan-urusan kaum muslimin secara umum. Yaitu memperhatikan kondisi kaum muslimin dari segi peranan pemerintah dan penguasa terhadap mereka. Sudahkah pemimpin kaum muslimin (penguasa) melaksanakan langsung tanggung jawab terhadap rakyatnya yang telah dibebankan Allah? Apakah seluruh urusan rakyat telah terpenuhi sesuai dengan hukum syara?
kedua : aktivitas luar negeri, dilakukan dalam rangka mengetahui strategi makar (tipu daya) negara-negara kafir terhadap kaum muslimin. Tindakan selanjutnya adalah membeberkan makar tersebut agar kaum muslimin waspada dan mampu menolak ancamannya. Di samping itu politik luar negeri ditegakkan dalam rangka menyebarkan da’wah Islam kepada seluruh umat manusia di bumi ini. Ini sudah menjadi kewajiban kaum muslimin. Sebab Islam diturunkan untuk seluruh manusia.
Demikianlah sesungguhnya hakikat politik itu, seharusnya sejak kecil kesaradan politik sudah mulai dibangun. Tapi, buat kita2 yang udah bongsor, gede… ga ada kata terlambat untuk mulai berpikir politik dan bersikap politisi!!! kan pepatah juga bilang "lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali".

Announcement!!!

Ikutilah...

THE JOURNEY TO KHILAFAH!!!

dengan Tema :

"KEJAMNYA ABORSI"

Cimahi, 14 Juni 2009, Jl. Permana no.36 Citereup Cimahi (Halaman Rumah Ricky Tedi, Basis JAMRUD)

GRATIS!!!

(Remaja Ahwat OnlY)

KETIKA DIA HARUS MEMILIH

DIA berusia 11 tahun, duduk di kelas 6 SD.
DIA anak yang cerdas.
DIA anak penyantun.
DIA anak yang suka bergaul, sehingga disuka banyak orang.
DIA mempunyai seorang adik yang masih berusia 5 tahun.
DIA… sebut saja namanya Astrid.
Astrid dan adiknya adalah salah dua dari sekian banyak anak seusianya yang menjadi korban broken home kedua orang tuanya. Sekarang memang musimnya banyak perceraian. Nggak Cuma dikalangan seleb, orang tua Astrid yang tergolong dari kalangan biasa2 saja juga mengalaminya. Atau bisa jadi di antara kamu juga ada yang mengalami hal tersebut. 
Perceraian merupakan Kenyataan pahit yang harus diterima anak ketika orang tua mereka harus berpisah dan kudu memilih : ikut ibu atau ayah! OH NO……………………………!!!

Itulah yang terjadi pada diri Astrid dan adiknya. Pisah dengan or-tu, tentu bukan cita2 setiap anak. Bahkan itu bisa menjadi mimpi buruk yang ga pengen itu menjadi nyata. Tapi mimpi bukan berarti tidak bisa menjadi kenyataan.
Astrid, diusianya yang ke-11 duduk dikelas 6 SD. Sepulang sekolah dari jauh dia melihat pemandangan yang agak aneh di depan rumahnya. Banyak barang2 di depan warung ibunya. “oh… mungkin ibu baru habis belanja” pikirnya. Semakin dekat, pemandangan itu terlihat semakin jelas. “ah… ternyata itu bukan barang belanjaan ibu, itu perkakas isi rumah kami”. Astrid hanya tertegun lemas di depan pintu menyaksikan kedua orang tuanya perang mulut yang tidak menyadari kehadirannya. Adiknya menangis terisak2 sambil menutup wajahnya dengan baju ibu. Dia Nampak ketakutan sekali. Ada apa sebenarnya?
Setelah beberapa lama mereka baru manyadari kehadiran Astrid di depan pintu. Masih dengan sisa emosi yang diluapkan antara kedua orang tuanya tadi, kemudian mereka berkata :
“ASTRID, KAMU PILIH IKUT IBU ATAU BAPAK? KAMI MEMUTUSKAN AKAN BERCERAI!!!” bentak kedua orang tuannya kompak. Sekonyong-konyong Astrid langsung kehilangan keseimbangan. Dia jatuh tersungkur di depan pintu antara sadar dan tidak. Mereka berlari ke arah pintu, diikuti sang adik dibelakang ibunya. 
Yah begitulah…yang namanya perceraian itu pahit. Semua juga gak bakal mau ngalaminya. Entah itu dirinya sendiri atau orang2 yang berada disekitarnya. Ketika kedua orang tua merried, pasti mereka tidak punya keinginan atau rencana ingin bercerai. (kecuali nikah kontrak, hhhe…), eh gak boleh tu dalam agama. Back to pembahasan : tapi, ketika ada hal2 prinsipil yang nggak bisa menyatukan mereka, pisah adalah jalan satu2nya yang dihalalkan meski termasuk perbuatan yang dibenci Allah swt.

Nah saat ini Astrid sedang kebingungan untuk memilih tinggal bersama siapa, padahal kalo boleh memilih dia akan bilang dia memilih hidup bersama ibu dan bapak. Tapi kata Bapanya: “ diantara bapak sama ibu sudah tidak ada kecocokan lagi, sehingga tidak mungkin kami hidup bersama lagi. Semua keputusan ada di tangan kamu mau pilih bapak atau ibu.” Ah alasan klise…
Oke, kita akan membantu Astrid menentukan pilihannya!
1. Kalau astrid belum baligh/masih kecil, tanggungjawab pengasuhan tentu ada pada ibu. Ibulah yang melahirkan kamu, menyusui dan mendidik kamu. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr ra. dimana ada seorang berkata kepada Rasulullah saw. : “wahai Rasulullah, sesungguhnya ini adalah anakku, di mana perutkulah yang mengandungnya, haribaankulah yang melindunginya dan air susukulah yang menjadi minumannya. Akan tetapi, saat ini bapaknya memisahkania dariku.” Lalu beliau berkata : “kaulah yang lebih berhak atas anak itu, selagi kamu belum menikah (dengan orang ain)” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi dan Hakim). Jadi kalo adik Astrid jelas, bahwasannya hak pengasuhan ada pada ibu.
2. Nah kalo nanti Astrid udah baligh, kamu punya hak untuk menentukan pilihan : mo ikut bapak ataukah ibu. Tentu dengan pertimbangan berbagai hal.
Pertama adalah karena agamanya (wadu….w kayak pilih jodoh ajah). Iya gitu, kalo ikut ortu yang agama bagus, InsyaAllah mereka akan mengarahkan kamu menuju kebaikan juga.
Kedua, cermati juga perangai dan tingkah lakunya selama ini. Nggak sedikit orang tua yang bercerai karena tidak kuat dengan perlakuan kasar atau kekerasan yang menimpa salah satu pasangan. Nah jangan sampai kamu memilih orang tua yang terkesan “kejam”.
3. Jangan lupa shalat istihkharah, untuk menentukan pilihan. Nah ketika sudah memutuskan, jangan nyesel kalau suatu saat nanti terjadi ‘apa-apa’. Misalnya nih Astrid pilih bokap, dan ternyata beliau nikah lagi. Otomatis Astrid akan di asuh oleh ibu tiri, ceritanya tuh ibu jahat dan galaknya minta ampun (yang kaya di tivi2 tu loh). Nah kalo misalnya kejadiannya seperti itu, maka terimalah sebagai ujian dari Allah swt. toh Allah gak akan menguji hamba-Nya sampai di luar batas kemampuannya.


What’s Different? (Jilbab n Kerudung)

“wah… jilbab baru ya Ci? Bagus deh beli dimana?” sambil memegang kain kerudung yang dipakai oleh Suci.

Sambil tersenyum Suci menjawab “hm… makasih, saya beli di Rabbani” (bukan promosi loh….)

Masih banyak orang yang salahpaham mengenai makna jilbab yang sebenarnya. Tak sedikit orang mengira bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian. Jilbab not same as kerudung. Kerudung dalam Al Qur`an surah An Nuur : 31 disebut dengan istilah “KHIMAR” (jamaknya : khumur), bukan jilbab.

 

Sedangkan jilbab dijelaskan dalam QS. Al Ahzab : 59, adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah. 

Terus Kesalahpahaman lain yang sering dijumpai adalah anggapan bahwa busana muslimah itu "yang penting sudah menutup aurat", sedang mode baju apakah terusan atau potongan, atau memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan atau bercelana panjang jeans oke-oke saja, yang penting kan sudah menutup aurat. Padahal Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukkan oleh nash-nash Al Qur`an dan As Sunnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dalam kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah tidak boleh menggunakan bahan tekstil yang transparan atau mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat atau menggunakan bahan tekstil yang transparan maka tetap belum dianggap busana muslimah yang sempurna.  

“Wah… kalo saya pakai jilbab “baju terusan” pasti kaya ibu2, malu atu teh…, teman2 saya pakaiannya modis2, saya gak PE DE ah!!!”

Di sinilah kaum muslimah diuji keimanannya, diuji ketaqwanya. Di sini dia harus memilih, apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan Rasul-Nya, seraya menanggung perasaan berat hati namun berada dalam keridhaan Allah, atau rela terseret oleh bujukan hawa nafsu atau rayuan syaitan terlaknat untuk mengenakan mode-mode liar yang dipropagandakan kaum barat kafir dengan tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dalam limbah dosa dan kesesatan.  

“Belum lagi nanti teman2 saya ngatain sok alimlah, sok suci lah… trus pasti keliatan aneh!”

Yah… itu juga ujian buad kamu, cuexin aja! Lebih enak mana “dipandang aneh ma temen” atau “dipandang hina ma Allah”? kata Rasul juga:

“Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu.”• (HR. Muslim no. 145)  

• Aurat dan Busana Muslimah  

Ada 3 (tiga) masalah yang sering dicampuradukkan yang sebenarnya merupakan masalah-masalah yang berbeda-beda.

Pertama, masalah batasan aurat bagi wanita.  

dua, busana muslimah dalam kehidupan khusus (al hayah al khashshash), yaitu tempat-tempat di mana wanita hidup bersama mahram atau sesama wanita, seperti rumah-rumah pribadi, atau tempat kost.  

Ketiga, busana muslimah dalam kehidupan umum (al hayah ‘ammah), yaitu tempat-tempat di mana wanita berinteraksi dengan anggota masyarakat lain secara umum, seperti di jalan-jalan, sekolah, pasar, kampus, dan sebagainya. Busana wanita muslimah dalam kehidupan umum ini terdiri dari jilbab dan khimar.  


a. Batasan Aurat Wanita  
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar. Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah SWT :  
'Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.' (QS An Nuur : 31)  

Yang dimaksud “wa laa yubdiina ziinatahunna― (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah “wa laa yubdiinamahalla ziinatahinna― (janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan). (Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur`an, Juz III hal. 316).  

Selanjutnya, “illa maa zhahara minha― (kecuali yang (biasa) nampak dari padanya). Jadi ada anggota tubuh yang boleh ditampakkan. Anggota tubuh tersebut, adalah wajah dan dua telapak tangan. Demikianlah pendapat sebagian shahabat, seperti ‘Aisyah, Ibnu Abbas, dan Ibnu Umar (Al-Albani, 2001 : 66). Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H) berkata dalam kitab
tafsirnya Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur`an Juz XVIII hal. 84, mengenai apa yang dimaksud dengan “kecuali yang (biasa) nampak dari padanya― (illaa maa zhahara minha) : “Pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah yang mengatakan,’Yang dimaksudkan adalah wajah dan dua telapak tangan.― Pendapat yang sama juga dinyatakan Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur`an, Juz XII hal. 229 (Al-Albani, 2001 : 50 & 57).  

Jadi, yang dimaksud dengan apa yang nampak dari padanya adalah wajah dan dua telapak tangan. Sebab kedua anggota tubuh inilah yang biasa nampak dari kalangan muslimah di hadapan Nabi SAW sedangkan beliau mendiamkannya. Kedua anggota tubuh ini pula yang nampak dalam ibadah-ibadah seperti haji dan shalat. Kedua anggota tubuh ini biasa terlihat di masa Rasulullah SAW, yaitu di masa masih turunnya ayat Al Qur`an (An-Nabhani, 1990 : 45). Di samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan karena sabda Rasulullah SAW kepada Asma` binti Abu Bakar :  

'Wahai Asma` sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan
tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.'
(HR. Abu Dawud)  

b. Busana Muslimah dalam Kehidupan Khusus  

Adapun dengan apa seorang muslimah menutupi aurat tersebut, maka di sini syara’ tidak menentukan bentuk/model pakaian tertentu untuk menutupi aurat, akan tetapi membiarkan secara mutlak tanpa menentukannya dan cukup dengan mencantumkan lafadz dalam firman-Nya (QS An Nuur : 31) “wa laa yubdiina― (Dan janganlah mereka menampakkan) atau sabda Nabi SAW “lam yashluh an yura minha― (tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya) (HR. Abu Dawud). Jadi, pakaian yang menutupi seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan dianggap sudah menutupi, walau bagaimanapun bentuknya. Dengan mengenakan daster atau kain yang panjang juga dapat menutupi, begitu pula celana panjang, rok, dan kaos juga dapat menutupinya. Sebab bentuk dan jenis pakaian tidak ditentukan oleh syara’.  
Berdasarkan hal ini maka setiap bentuk dan jenis pakaian yang dapat menutupi aurat, yaitu yang tidak menampakkan aurat dianggap sebagai penutup bagi aurat secara syar'i, tanpa melihat lagi bentuk, jenis, maupun macamnya.  
Namun demikian syara' telah mensyaratkan dalam berpakaian agar pakaian yang dikenakan dapat menutupi kulit. Jadipakaian harus dapat menutupi kulit sehingga warna kulitnya tidak diketahui. Jika tidak demikian, maka dianggap tidak menutupi aurat. Oleh karena itu apabila kain penutup itu tipis/transparan sehingga nampak warna kulitnya dan dapatdiketahui apakah kulitnya berwarna merah atau coklat, maka kain penutup seperti ini tidak boleh dijadikan penutup aurat.  
 
Dalil lainnya juga terdapat dalam hadits riwayat Usamah bin Zaid, bahwasanya ia ditanyai oleh Nabi SAW tentangQibtiyah (baju tipis) yang telah diberikan Nabi SAW kepada Usamah. Lalu dijawab oleh Usamah bahwasanya ia telah memberikan pakaian itu kepada isterinya, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya :  
'Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalaunampak lekuk tubuhnya.'(HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-
Ahadits Al-Mukhtarah, Juz I hal. 441) (Al-Albani, 2001 : 135).  
Qibtiyah adalah sehelai kain tipis. Oleh karena itu tatkala Rasulullah SAW mengetahui bahwasanya Usamahmemberikannya kepada isterinya, beliau memerintahkan agar dipakai di bagian dalam kain supaya tidak kelihatan warnakulitnya dilihat dari balik kain tipis itu, sehingga beliau bersabda : 'Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balikkain Qibtiyah itu.'  
Dengan demikian kedua hadits ini merupakan petunjuk yang sangat jelas bahwasanya syara' telah mensyaratkan apayang harus ditutup, yaitu kain yang dapat menutupi kulit. Atas dasar inilah maka diwajibkan bagi wanita untuk menutupiauratnya dengan pakaian yang tidak tipis sedemikian sehingga tidak tergambar apa yang ada di baliknya.  

c. Busana Muslimah dalam Kehidupan Umum  
Pembahasan poin b di atas adalah topik mengenai penutupan aurat wanita dalam kehidupan khusus. Topik ini tidakdapat dicampuradukkan dengan pakaian wanita dalam kehidupan umum, dan tidak dapat pula dicampuradukkan denganmasalah tabarruj pada sebagian pakaian-pakaian wanita.  Jadi, jika seorang wanita telah mengenakan pakaian yang menutupi aurat, tidak berarti lantas dia dibolehkanmengenakan pakaian itu dalam kehidupan umum, seperti di jalanan umum, atau di sekolah, pasar, kampus, kantor, dansebagainya. Mengapa ? Sebab untuk kehidupan umum terdapat pakaian tertentu yang telah ditetapkan oleh syara’. Jadidalam kehidupan umum tidaklah cukup hanya dengan menutupi aurat, seperti misalnya celana panjang, atau bajupotongan, yang sebenarnya tidak boleh dikenakan di jalanan umum meskipun dengan mengenakan itu sudah dapatmenutupi aurat.  
Pakaian wanita dalam kehidupan umum ada 2 (dua),
yaitu baju bawah (libas asfal) yang disebut dengan jilbab, dan bajuatas (libas a’la) yaitu khimar (kerudung). Dengan dua pakaian inilah seorang wanita boleh berada dalam kehidupanumum, seperti di kampus, supermarket, jalanan umum, kebun binatang, atau di pasar-pasar.  
Apakah pengertian jilbab ? Dalam kitab Al Mu’jam Al Wasith karya Dr. Ibrahim Anis (Kairo : Darul Maarif) halaman 128, jilbab diartikan sebagai “Ats tsaubul musytamil ‘alal jasadi kullihi― (pakaian yang menutupi seluruh tubuh), atau “Ma yulbasu
fauqa ats tsiyab kal milhafah― (pakaian luar yang dikenakan di atas pakaian rumah, seperti milhafah (baju terusan), atau“Al Mula`ah tasytamilu biha al mar`ah― (pakaian luar yang digunakan untuk menutupi seluruh tubuh wanita).  
Untuk baju atas, disyariatkan khimar, yaitu kerudung atau apa saja yang serupa dengannya yang berfungsi menutupiseluruh kepala, leher, dan lubang baju di dada. Pakaian jenis ini harus dikenakan jika hendak keluar menuju pasar-pasaratau berjalan melalui jalanan umum (An-Nabhani, 1990 : 48).  
Apabila ia telah mengenakan kedua jenis pakaian ini (jilbab dan khimar) dibolehkan baginya keluar dari rumahnyamenuju pasar atau berjalan melalui jalanan umum, yaitu menuju kehidupan umum. Akan tetapi jika ia tidak mengenakan
kedua jenis pakaian ini maka dia tidak boleh keluar dalam keadaan apa pun, sebab perintah yang menyangkut keduajenis pakaian ini datang dalam bentuk yang umum, dan tetap dalam keumumannya dalam seluruh keadaan, karena tidakada dalil yang mengkhususkannya.  
Dalil mengenai wajibnya mengenakan dua jenis pakaian ini, karena firman Allah SWT mengenai pakaian bagian bagian
atas (khimar/kerudung) :  
'Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang(biasa) nampak dari padanya.' (QS An Nuur : 31)  
Dan karena firman Allah SWT mengenai pakaian bagian bawah (jilbab) :  
'Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: 'Hendaklahmereka mengulurkan jilbabnya.' (QS Al Ahzab : 59)  
Adapun dalil bahwa jilbab merupakan pakaian dalam kehidupan umum, adalah hadits yang diriwayatkan dari Ummu'Athiah RA, bahwa dia berkata :  'Rasulullah SAW memerintahkan kaum wanita agar keluar rumah menuju shalat Ied, maka Ummu ‘Athiyah berkata,’Salahseorang di antara kami tidak memiliki jilbab?― Maka Rasulullah SAW menjawab: 'Hendaklah saudarinya meminjamkanjilbabnya kepadanya!'(Muttafaqun ‘alaihi) (Al-Albani, 2001 : 82).  
Berkaitan dengan hadits Ummu ‘Athiyah ini, Syaikh Anwar Al-Kasymiri, dalam kitabnya Faidhul Bari, Juz I hal. 388,mengatakan : “Dapatlah dimengerti dari hadits ini, bahwa jilbab itu dituntut manakala seorang wanita keluar rumah, dan ia
tidak boleh keluar [rumah] jika tidak mengenakan jilbab.― (Al-Albani, 2001 : 93).  
Kewajiban ini dipertegas lagi dalam hadits dari
Ummu 'Athiah RA di atas, yakni kalau seorang wanita tak punya jilbab –untuk keluar di lapangan sholat Ied (kehidupanumum)—maka dia harus meminjam kepada saudaranya (sesama muslim). Kalau tidak wajib, niscaya Nabi SAW tidak akanmemerintahkan wanita mencari pinjaman jilbab.  
Untuk jilbab, disyaratkan tidak boleh potongan, tetapi harus terulur sampai ke bawah sampai menutup kedua kaki, sebabAllah SWT mengatakan : “yudniina ‘alaihinna min jalabibihinna― (Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka.).  Dalam ayat tersebut terdapat kata “yudniina― yang artinya adalah yurkhiina ila asfal (mengulurkan sampai ke bawah/keduakaki).
Penafsiran ini –yaitu idnaa` berarti irkhaa` ila asfal-- diperkuat dengan dengan hadits Ibnu Umar bahwa dia berkata,Rasulullah SAW telah bersabda :  
“Barang siapa yang melabuhkan/menghela bajunya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada HariKiamat nanti.’ Lalu Ummu Salamah berkata,’Lalu apa yang harus diperbuat wanita dengan ujung-ujung pakaian mereka(bi dzuyulihinna).― Nabi SAW menjawab,’Hendaklah mereka mengulurkannya (yurkhiina) sejengkal (syibran)’(yakni dariseparoh betis). Ummu Salamah menjawab,’Kalau begitu, kaki-kaki mereka akan tersingkap.’ Lalu Nabimenjawab,’Hendaklah mereka mengulurkannya sehasta (fa yurkhiina dzira`an) dan jangan mereka menambah lagi dariitu.― (HR. At-Tirmidzi Juz III, hal. 47; hadits sahih) (Al-Albani, 2001 : 89)  
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa pada masa Nabi SAW, pakaian luar yang dikenakan wanita di ataspakaian rumah --yaitu jilbab-- telah diulurkan sampai ke bawah hingga menutupi kedua kaki.  
Berarti jilbab adalah terusan, bukan potongan. Sebab kalau potongan, tidak bisa terulur sampai bawah. Atau dengankata lain, dengan pakaian potongan seorang wanita muslimah dianggap belum melaksanakan perintah “yudniina‘alaihinna min jalaabibihina― (Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya). Di samping itu kata min dalam ayattersebut bukan min lit tab’idh (yang menunjukkan arti sebagian) tapi merupakan min lil bayan (menunjukkan penjelasanjenis). Jadi artinya bukanlah “Hendaklah mereka mengulurkan sebagian jilbab-jilbab mereka― (sehingga boleh potongan),melainkan Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka (sehingga jilbab harus terusan).(An-Nabhani, 1990 : 45-51)  
so, setelah baca artikel di atas... what do you think about jilbab n kerudung? 

Kamis, 04 Juni 2009

cantik + kaya ?

Kenal sama Christina Onasis? Inget2 deh, minimal pernah denger atau membacanya barusan, soalnya kalo untuk “kenal” kayanya emang jau….h. konon nih, si Onasis itu seorang wanita yang diberi kelebihan oleh Allah berupa wajah nu geuuuuulis pisan (means : yang sangat cantik). Ia juga memiliki kekayaan yang melimpah ruah, karena mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang sangat banyak. Diantaranya nih ya: kapal pesiar pribadi dan pulau yang statusnya milik pribadi juga. HWUI….? Enak lah tu… udah cantik, kaya pula!!!
Pertanyaannya adalah : apakah Onasis merasa bahagia dengan semua itu?
Lets simak…
Ternyata eh ternyata, si Onasis ituh udah beberapa kali menikah. Tapi, ternyata eh ternyata ia selalu menghadapi kenyataan pahit (obat kale….) karena seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan dan kegagalan. Hiks Hiks… (ceritanya belum selesai buk, jangan nangis dulu!). Dan untuk yang terakhir kalinya ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan : commit suicide (tul ga tulisannya?), nah lo apa tuh… BUNUH DIRI….!!! 

Ternyata eh ternyata kecantikan Onasis tidak membuat suaminya semakin sayang waktu memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak kuat. Nu kata abdi mah hubungan pernikahan Onasis tidak dilakukan semata karena Allah, bukan atas dasar mencari keridhaan-Nya (hehe…secara, muslim juga bukan!).
Trus trus ending ceritanya gimana atuh teh? Ga sabar…
Hm…. Kaga nyimak nie kayanya, kan udah dibilang endingnya su’ul khotimah (gitu yah tulisannya, mhon dikoreksi kalo salah) atau mati dalam keadaan yang ga baik gitu deh.

Jadi inti dari cerita di atas sebenarnya memberikan ibroh kepada kita bahwa kecantikan dan harta yang melimpah tidak menjamin kebahagiaan baik diri sendiri ataupun orang2 yang berada didekat kita. Dan bukan kecantikan wajah secara fisik semata yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Tapi ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah dan ruhiyyah. Atau bahasa Beraunya (Berau : nama daerah saya) inner beauty.

Rasulullah bersabda: “ wanita dinikahi karena 4 perkara karena kecantikannya, harta, nasab, dan dien-NYa. Maka pilihlah yang beragama, maka engkau akan selamat…” (HR. Bukhari, Muslim) hadits tersebut sebagai penguat bahwa kesejukkan ketika memandang sehingga perasaan suami semakin nyaman, letaknya bukan pada keelokan rupa secara dzohir tapi pada yang sifatnya bathiniyyah.  

Nah makanya kadang saya merasa sangat menyayangkan kalo ngeliad para wanita yang terlalu sibuk mempercantik diri dengan merubah2 ciptaan Allah seperti mancungin hidung, montokin payudara (maaf 1000X), ngerubah warna mata, atau sekedar perawatan meni pedi, nyambung rambut, ngelepas rambut (eh emang ada ya? xixixi), trus nyukur alis kemudian dipalsuin, ngelentikin bulu mata, dan masih banyak lagi… maklum saya mah kuper kalo masalah dunia per-salonan. Tapi yang pasti semua aktivitas itu membutuhkan biaya yang terbilang gede.


Yah sebenernya ga masalah sih kalau ada wanita pergi ke salon untuk melakukan perawatan, toh emang tabiat seorang wanita pengen terlihat cuantik. Tapi harus tau porsinya juga jangan sampai karena sibuk ngurusi diri sendiri sampai lupa dengan amanah dakwah, terus bisa membedakan mana yang dibolehin dan mana yang nggak. Misalnya seperti nyambung rambut, memakai bulu mata palsu, kuku palsu kan jelas gak boleh!!! dan perlu diingat kemudian digaris bawahi : waspadalah, waspadalah! Kejahatan bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tapi karena ada kesempatan! Lo lo maksude opo iku? Kok ndak nyambung. Hhe… iya iya. Oke back to Laptop: maksud saya itu, waspadalah jangan sampai menyalah gunakan kecantikan untuk mencari perhatian kepada lawan jenis yang tidak halal bagi kita. (Astagfirullah, akhwatifillah mari kita berlindung dari niat seperti itu). Tapi kalo memperlihatkan hal tersebut kepada orang yang berhak justru bernilai pahala loh, o ow siapa dia? Dia adalah suami atau orang yang halal bagi kita.

Wallahualam bi showab.

Rabu, 03 Juni 2009

SIAPA BILANG SAKIT ITU MENYAKITKAN?

Beberapa waktu lalu Allah SWT. menguji saya dengan “SAKIT”. Atau bisa jadi Allah sedang menegur atas pebuatan2 dosa yang tidak pernah saya sadari selama ini. Subhanallah luar biasa, mungkin itu adalah sakit terparah yang pernah saya alami selama kurang lebih 2 bulan. (penyakitnya ga usah dibahas kali ya…!) tapi pada intinya saya bisa memetik banyak pelajaran dari sana. Ga selamanya sakit itu menyakitkan, secara fisik saya memang merasakan sakit tapi di sisi lain saya mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Saya merasa hari2 ketika saya sakit begitu deke….t sama Allah dan perasaan hati begitu tenang. Saya benar2 bisa merasakan manisnya sebuah santapan obat yang bernama “IMAN”. Sampai2 pernah terbersit dalam doa saya “ya Allah, jika hanya dengan cara ini (sakit) saya bisa mendekati-Mu dan Engkaupun menganugerahkan ketenangan pada jiwa hamba, maka saya rela menjalani kondisi ini untuk selamanya hingga Engkau mengambil saya dalam keadaan khusnul khotimah…”.

Yah… itu hanya sebuah gambaran kecil bahwa apapun yang ditakdirkan Allah, baik berupa kesenangan atau kesedihan, kekayaan atau kemiskinan, kemudahan atau kesulitan, insyaAllah tidah pernah ada yang sia-sia. Termasuk juga sakit. Dan biasanya ketulusan doa itu muncul ketika rasa sakit mendera. 

Tapi Allah tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuannya, Allah mengirimkan sahabat2 luar biasa yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi berharga selama saya menjalani masa ujian “sakit” itu. Mereka selalu ada ketika saya membutuhkan. Pernah, bahkan sering terbersit perasaan sedih sekaligus khawatir kalau2 kondisi saya menjadi beban bagi mereka. Barangkali mereka juga sudah bosan melihat saya yang terus sakit2an, manja dan gak bisa berbuat apa2. Tapi saya coba menghadirkan husnudzon, ga mungkin sahabat2 saya berpikir seperti itu karena mereka adalah orang2 yang ikhlas dan tulus. Jazakillah khoir ukty… maav saya tidak bisa membalas, semoga Allah yang akan membalasnya kelak. Dan semoga Allah selalu melimpahkan kebaikan kepada kita semua. Ami…n!!
Oops, jadi curhat…


===Sebuah Permulaan===

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di suatu blog sahabat saya mengatakan “Berdakwah " lewat Tulisan " ( Haluss Euy..)” luar biasa kalo kata saya mah… benar bahwasannya berdakwah emang gak melulu bercuap2 di depan audiens ato ceramah di hadapan jamaah. Melalui tulisan kita juga bisa mulai melakukan salah satu perintah Allah, yaitu Dakwah (fi sabilillah tentunya).

Sama juga dengan “my neighbor kost” (ya… sahabat yang saya sebut tadi) yang juga mengatakan "anak ingusan baru belajar menulis di Blog", cocok sekali jika ungkapan itu ditujukkan kepada saya. Sebenarnya menulis bukan bakat dan hobby saya. Inspirasi sih banyak, tapi untuk menuangkan kadang rada susah. Dan jujur saja saya hanya seorang mahasiswi yang suka berkhayal dan membuat impian. Terdata dalam sebuah negeri impian, satu dari sekian banyak hal yang pengen saya wujudkan adalah menjadi seorang penulis novel. Ga tanggung2, novel best seller! Yah… memang rada gila kedengarannya. Ga punya bakat and hobby nulis tapi pengen jadi penulis. Hhe… Tapi kalo emang iya, so what gitu loh? Saya punya satu sanjata pamungkas untuk mengeksekusi statemen2 itu, “KEINGINAN”. Yah, saya mempunyai modal besar berupa keinginan yang besar untuk “berani memulai”.

Dalam pengantar editor sebuah buku yang berjudul “proses kreatif penulis hebat”, Thomas Alfa Edison mengatakan “keberhasilan dihasilkan dari 99% kerja keras dan 1% bakat”. Well, itu menjadi satu motivasi buat saya. Jelas banged kalo bakat tu Cuma menyisakan sedikit ruang untuk berhasil. Selebihnya adalah tergantung pada kerja keras kita dalam mewujudkannya. 
Satu bukti bisa kita angkat dari seorang penulis terkenal dan berhasil, J.K Rowling. Apakah dia pernah mengakui bahwa dirinya berbakat? Tidak. Bahkan bukunya yang terkenal diseluruh jagad raya itu, ia tulis dalam keadaan depresi karena tidak mempunyai pekerjaan. Ia menulisnya dalam sebuah kafe kecil di Inggris. Luar biasa, kini kekayaan yang dimilikinya melebihi kekayaan ratu Elizabeth.
Okay, jika J.K Rowling berkarya dengan orientasi kekayaan/harta, maka “kita” harus lebih dari itu. Justru yang menjadi orientasi kita, “apapun pekerjaannya”, dakwah harus selalu menjadi poros. InsyaAllah…
Chayo….! Syukron for All… buat Abi ummi (biasanya sih manggilnya mamak sm bapak, tapi biar suasananya rada agamis gitu jadi pake abi ummi, hehehe….), teman2 seperhalaqohan, sahabat2 kost HAMASAH dan Arrayan yang ga bisa disebutin satu persatu. Uhi bukum Fillah… 
Wasaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam ukhuwah 
Eny W.