Kamis, 16 Juli 2009

Oase : Satu Bulan Enam Hari Lagi

“Allahumma bariklana fii rajab wa sya’ban wa balighna Ramadhan.” (Ya Allah, berkahilah kami di bulan rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan)

Rajab hampir berakhir, tinggal enam hari lagi. Sya’ban sudah di pelupuk mata. Dan Ramadhan ada di depan mata. 

Sebentar lagi…

satu bulan enam hari lagi...

Ramadhan, bulan penuh rahmat dan maghfirah dari Allah. Konon, pintu surga terbuka seluas-luasnya, pintu neraka ditutup, dan syaitan-syaitan akan dibelenggu. Momen bagi para hamba Allah yang berwujud manusia penuh dosa dan noda ini, untuk kembali memohon ampunanNya, menyucikan diri dan jiwa.

 

Ramadhan, ibarat sebuah oase di tengah padang pasir…

Hmm… Ramadhan, membuat eny memutar otak: “Apa yang sudah eny siapkan untuk menyambutmu?”

Eny di july 2009, sepertinya masih seperti eny eny beberapa waktu lalu!

GAK BOLEH, eny harus segera menyiapkan strategi jitu…! Strategi untuk mengalahkan musuh terbesar : HAWA NAFSU. Hwuappp… setelah ini disusun!

Hah… eny gak mau oase yang begitu menyegarkan terlewati begitu saja. Semoga Allah masih menghendaki eny untuk menyelami oase 2009 ini untuk ke-20 kalinya. 

Ya Rabb, untuk semua nikmat yang telah Engkau limpahkan, Eny ucapkan ALHAMDULILLAH…

Untuk Oksigen yang Engkau sediakan secara cuma2 alias GRATIS,… (Alhamdulillah)

Untuk mentari yang tak pernah lelah menyinari (Alhamdulillah)

juga...

(Alhamdulillah) Untuk senyuman dan tawa yang Engkau anugerahkan saat ada orang-orang yang sudah tak mampu lagi tersenyum dan tertawa.

(Alhamdulillah) Untuk pendamping yang Engkau hadirkan, yaitu orang-orang yang senantiasa Eny sayangi, orang tua, adik-adik serta sahabat-sahabat, saat ada orang yang tak lagi bisa bertemu dengan orang2 yang mereka sayangi dan hidup sebatang kara.

(Alhamdulillah) Untuk kasih sayang-Mu, yang senantiasa memberi Eny kesempatan untuk memperbaiki diri, saat ada orang yang hatinya terkunci dari hidayah-Mu.

(Alhamdulillah) Untuk rahmat-Mu yang selalu tercurah, saat ada orang-orang di luar sana lebih memilih dunia dari pada Akhirat-Mu.

(Alhamdulillah) Untuk usia yang telah mencapai 20 tahun dan semoga menjadi barokah, saat ada bayi yang meninggal sebelum dilahirkan.

Subhanallah, Terima kasih ya ALLAH atas semua nikmat dan karunia-Mu yang teramat nan tak terhitung.

A L H A M D U L I L L A A H W A S Y U K U R I L L A H…..

YA Rabb, apakah semua nikmat-Mu itu masih bisa Eny rasakan hingga menjelang oase 2009 nanti? Bukan takut kehilangan, tapi hanya khawatir apa yang telah Engkau anugrahkan belum eny syukuri sepenuhnya.

Wallahualam bishawab=======

Jumat, 10 Juli 2009

ViRuz PraGmatisme: muLtiVitamin baGi kapitaLis

Argumentasi-argumentasi itu saya dengar lagi. Tentang sebuah kaidah syara. Begini inti pernyataan tersebut : “Memang tidak ada yang ideal, semuanya buruk, tapi paling tidak kita memilih presiden yang terbaik diantara yang buruk”, ujar sang pengamat politik nasional. Lumayan popular argumentasi ini terutama di kalangan gerakan Islam. Atau dalam bahasa kaedah ushulnya dikenal dengan ahwanusy-syarrain atau akhofudh-dhororoin : mencari syar’ (keburukan) yang lebih ringan atau yang dhoror (bahaya)nya lebih ringan. 

Pragmatisme. Itulah nama virus yang menjangkiti rakyat dalam memilih pemimpin saat ini. Alasannya tidak lain dengan menggunakan kaidah ”memilih yang paling sedikit mudharatnya diantara yang buruk”. Begitulah hebatnya virus ini meracuni pikiran hingga si penderita terjebak dengan muslihat kondisi yang seolah tidak bisa diubah.
Pragmatime... siapa penyebar virus kehancuran ini?
Dialah Pejuang Amerika,  Charles S. Pierce yang kemudian diteruskan oleh William James dan John Dewey. Virus tersebut tidak dapat lepas dari penularan2 virus lainnya pada Abad Pertengahan (Renaissance), yaitu ketika terjadi pertentangan yang tajam antara gereja dan kaum intelektual. Pertentangan itu menghasilkan kompromi: pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), sebuah asas yang dianut ideologi kapitalisme.
Itulah mengapa saya katakan virus pragmatisme multivitamin bagi kapitalis. Karena Pragmatisme itu merupakan pemikiran cabang dari kapitalisme. Tentu saja keberadaannya semakin menyehatkan para Kapitalis.
Lalu, kenapa virus itu bisa menyebar ke Indonesia?
Munculnya orang-orang/partai-pratai pragmatis di negeri yang mayoritas penduduknya muslim,  tidak lepas dari upaya Barat (khususnya Amerika), dalam mengokohkan kedudukannya di wilayah ini. Merupakan rahasia umum, Amerika adalah musuh sekaligus penjajah bagi kaum muslim. Dia Ingin ideologinya eksis di seluruh penjuru dunia. Karena itu Barat jelas tidak mau jika ada orang-orang/partai-partai yang memiliki ideologi yang bertentangan dengan ideologinya, yakni kapitalisme, untuk berkuasa di suatu negeri, karena itu akan mengganggu dominasinya.
 
Pernah saya tergelitik oleh pertanyaan “ padahal penduduk Indonesia mayoritas muslim, tapi kenapa parpol islam justru kalah dengan partai2 sekuler lainnya?” 
mungkin itu merupakan pertanyaan besar bagi kita, tapi sebenarnya jawabannya cukup mudah. Sangat wajar sih, masalahnya apakah parpol-parpol islam yang ada benar2 memperjuangkan islam? Benarkah parpol2 Islam itu memang memperjuangkan sesuatu yang BEDA dengan parpol sekuler lainnya? (jawab dalam hati saja)
nyatanya…. 
Ngakunya sih partai Islam dan ingin memperjuangkan syariat Islam, tapi berselingkuh terang-terangan dengan sistem haram yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam. Alasannya, “Mau gimana lagi, kalo gak ikutan, bisa-bisa kita dipimpin sama orang kafir.” 
 
Lalu mencari pembenaran dengan mengatakan “demokrasi itu sesuai dengan Islam karena mengajarkan musyawarah (syura)” walah…. Yakin loe? Masa’ ajaran yang turun dari Allah Yang Maha Keren disama-samain dengan demokrasi bikinan orang kafir laknatullah sih? Hiy…maav ya kalo saya gak sepakat!!!

Ngakunya partai Islam dan pro-syariah, tapi gak ada tuh yang berani bilang: “Kalau kami menang, kami akan menerapkan syariat Islam secara kaffah! Maka jangan lupa contreng nomor Z “Partai Syariah & Khilafah” hhe…!” 

Atau kalau ada partai (yang ngakunya) Islam berani dong bilang “Kami akan memberantas kemiskinan dan mensejahterakan rakyat dengan mengusir penjajah asing yang sudah merampok kekayaan negeri ini! Dan kami juga akan menghapuskan sistem ribawi!” 
Berani gak? Takut gak laku, Pak? Buk? Atau khawatir masyarakatnya lari duluan ngedenger kata “syariah”? 
Pak buk, sebenarnya syariat akan laku keras kalau benar2 berani dan gencar ngejualnya, jangan setengah2! Tawarkan Islam as Solution!
Gimana mau laku kalau ngakunya partai Islam dan ingin menerapkan syariat Islam, tapi bergandengan mesra dengan partai sekuler yang mengatakan “NKRI sudah final. NKRI harga MATI!” hohoho… apa gak bikin rakyat jadi bingung? Sampai elek… kapan mau nerapin Islam-nya pak? Buk?

Memilih pemimpin… Saya pun setuju bahwa dalam Islam terdapat kewajiban mengangkat seorang pemimpin (kepala Negara). Jangankan pemimpin negara , tiga orang yang melakukan perjalanan (safar) aja harus ada seorang yang diangkat menjadi amir (pemimpin) diantara mereka, apalagi urusan masyarakat yang kompleks banget! 

Tapi, mengangkat kepala Negara bukan hanya menerapkan prinsip “sekedar ada pemimpin”. Tapi juga dihubungkan dengan sistem apa yang akan diterapkan oleh sang kepala Negara. Kepala Negara diangkat untuk mengurus urusan kaum muslim baik urusan dunia maupun agama. Dan kaum muslim diurus bukan dengan sembarang hukum, tapi wajib dengan hukum Allah SWT. Karena itu kewajiban mengangkat pemimpin tidak bisa dipisahkan dengan sistem yang dijalankan sang pemimpin. Umat Islam wajib memilih pemimpin tentunya pemimpin yang akan menjalankan syariah Islam , bukan yang hukum lain.

Minggu, 05 Juli 2009

Fall Of Capitalism, Rise Of Islam!!! Akan digelar di Peradaban Kapitalisme…

Bismillahirrahmanirrahim, InsyaAllah HTA (Hizbut Tahrir Amerika) akan menggelar konferensi dengan tema “Keruntuhan Kapitalisme dan Bangkitnya Islam!” pada 19 Juli 2009 di Aqsa Scool, Bridgeview, Illinois, Amerika. Menegangkan sekaligus mengesankan... menanti moment akbar itu. Bagaimana tidak? Sebuah konferensi yang isinya mengungkap “keruntuhan kapitalisme” digelar tepat pada Jantung Peradaban Kapitalismenya. Bukan main, kabar ini tentunya mengundang perhatian serius para aktivis kontra-Islam. Dan barangkali akan digelarnya konferensi ini sangat mengusik dunia persemayaman sang pemuja capitalism. Sudah barang pasti bukan hanya terusik saja, tapi para ahli yang benci terhadap islam pasti berasa kebakaran jenggot karena munculnya selebaran resmi yang dipastikan bukan kabar burung lagi.

Wahai orang yang menganggap Khilafah Utopis!!! Lihatlah, Subhanallah semakin nyata kebangkitan Islam itu. Aktivitas kaum Muslim yang tak pernah berhenti menyeru kepada Islam dan syariahnya. Bahkan kini semakin menggelora dan bukan hanya di negeri-negeri Muslim, tapi telah merambah negeri Barat. Ini semakin menunjukkan bahwa Islam sebagai rahmat seluruh alam akan kembali secara nyata terlihat di bawah naungan Khilafah Rasyidah.

Untuk semua kaum muslim, mari kita bersama2 berdoa agar Allah Swt. memberikan kemudahan kepada saudara2 kita (kaum Muslim) di Barat sana yang akan menyampaikan cahaya Islam. Semoga Allah melembutkan hati para pemuja capitalism, khususnya yang berada di jantung peradaban kapitalisme maupun yang berada diseluruh penjuru dunia. 

Jika di jantung kapitalisme saja, kaum Muslim menginginkan Khilafah, bagaimana dengan kaum Muslim di negeri yang mayoritas Muslim?