Selasa, 26 April 2011

Ibu Kartini, Icon Buatan Belanda

Lagi ngedengerin radio 100fm.

Hmmm... apaaa coba? Hebboh banget, tereak2 GJ. Males dengernya…*tapi ttep aja didengerin :p Heee buat nambah2 fakta gimana sih di mata mereka soal hari kartono itu. Eeh kartiniii. …dan emansipasi.

Emang iya gitu mbak kartini memperjuangkan persamaan hak laki2 dan perempuan? Haduuw kasian kasian kasian… Ketipu sejarahhh.

Kenapa harus kartini? Padahal banyak lhoh wanita2 lain yang lebih berjasa dibanding ibu kartini pada saat itu… but WHY harus Kartini?

Pernah denger si
SNOUCK? Yg pernah disebut2 oleh kartini dalam suratnya? Yg dianggap kartini sebagai seorang yang hebat en pakar dalam persoalan islam.

Padahal mah ya ampuun! SNOUCK itu musuh islam. MUTLAK. Dalam buku Snouck Hurgronje en Islam (Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul; Snouck Hurgronje dan Islam, tahun 1989), P.SJ. Van Koningsveld memaparkan sosok en kiprah Snouck dalam upaya membantu penjajah Belanda buat MENAKLUKKAN ISLAM. Mengikuti jejak orientalis Yahudi, Ignaz Goldziher (yang menjadi murid para Syaikh al-Azhar Kairo), Snouck sampai merasa perlu untuk menyatakan diri sebagai seorang Muslim (1885) en berganti nama menjadi Abdul Ghaffar. Dengan itu ia bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Kemudian menggunakan posisi en pengalamannya nanti buat memudahkan langkah Snouck dalam menembus daerah-daerah Muslim di berbagai daerah wilayah Indonesia.

Sepak terjang Snouck tentunya udah terbaca jelas bagi Belanda. Sehingga, si Snouck dibiarkan melakukan aksi bebasnya untuk menjadi duri dalam daging buat umat Islam di Indonesia. Biarkan umat Islam menjadikan sosok Snouck dihormati layaknya ulama. Hedeeeh. Soalnya dengan begitu rakyat banyak akan mengikuti jejak pemimpin tradisional mereka. Menurut Snouck dalam buku Politik Islam Hindia Belanda, Dr. Aqib Suminto mengupas panjang lebar tentang pemikiran en nasehat-nasehat Snouck kepada pemerintah kolonial Belanda. Salah satu strateginya, adalah melakukan ‘pembaratan’ kaum elite pribumi melalui dunia pendidikan, sehingga mereka jauh dari Islam. Snouck optimis, Islam Indonesia akan mengalami kekalahan akhir diikuti asosiasi pemeluk agama ini ke dalam kebudayaan Belanda. Dalam persaingan melawan Islam bisa dipastikan bahwa asosiasi kebudayaan yang ditopang oleh pendidikan Barat akan keluar sebagai pemenangnya. Apalagi, jika didukung oleh kristenisasi dan pemanfaatan adat. (hal. 43)

So, jelas sudah bahwa Ibu Kartini emang sengaja dijadikan icon sama bangsa Belanda dulu buat menjauhkan Islam dari Indonesia. Biar dijadikan Budaya yang mengalahkan eksistensi Islam di tanah air! Coz, Belanda nggak kepengen Islam diterapkan, mereka TAKUT maka mereka berusaha keras menindih sekian banyak pejuang wanita lain yang sezaman dengan Ibu Kartini untuk dikenal en diteladani sama kita. Dalam firmanNya ALLAH sudah memperingatkan sifat dari orang-orang kafir tersebut:

“Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu.” [TQS. Al-Baqarah [2]: 217]. [Hikari Inqilabi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar