Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di suatu blog sahabat saya mengatakan “Berdakwah " lewat Tulisan " ( Haluss Euy..)” luar biasa kalo kata saya mah… benar bahwasannya berdakwah emang gak melulu bercuap2 di depan audiens ato ceramah di hadapan jamaah. Melalui tulisan kita juga bisa mulai melakukan salah satu perintah Allah, yaitu Dakwah (fi sabilillah tentunya).
Di suatu blog sahabat saya mengatakan “Berdakwah " lewat Tulisan " ( Haluss Euy..)” luar biasa kalo kata saya mah… benar bahwasannya berdakwah emang gak melulu bercuap2 di depan audiens ato ceramah di hadapan jamaah. Melalui tulisan kita juga bisa mulai melakukan salah satu perintah Allah, yaitu Dakwah (fi sabilillah tentunya).
Sama juga dengan “my neighbor kost” (ya… sahabat yang saya sebut tadi) yang juga mengatakan "anak ingusan baru belajar menulis di Blog", cocok sekali jika ungkapan itu ditujukkan kepada saya. Sebenarnya menulis bukan bakat dan hobby saya. Inspirasi sih banyak, tapi untuk menuangkan kadang rada susah. Dan jujur saja saya hanya seorang mahasiswi yang suka berkhayal dan membuat impian. Terdata dalam sebuah negeri impian, satu dari sekian banyak hal yang pengen saya wujudkan adalah menjadi seorang penulis novel. Ga tanggung2, novel best seller! Yah… memang rada gila kedengarannya. Ga punya bakat and hobby nulis tapi pengen jadi penulis. Hhe… Tapi kalo emang iya, so what gitu loh? Saya punya satu sanjata pamungkas untuk mengeksekusi statemen2 itu, “KEINGINAN”. Yah, saya mempunyai modal besar berupa keinginan yang besar untuk “berani memulai”.

Dalam pengantar editor sebuah buku yang berjudul “proses kreatif penulis hebat”, Thomas Alfa Edison mengatakan “keberhasilan dihasilkan dari 99% kerja keras dan 1% bakat”. Well, itu menjadi satu motivasi buat saya. Jelas banged kalo bakat tu Cuma menyisakan sedikit ruang untuk berhasil. Selebihnya adalah tergantung pada kerja keras kita dalam mewujudkannya.
Satu bukti bisa kita angkat dari seorang penulis terkenal dan berhasil, J.K Rowling. Apakah dia pernah mengakui bahwa dirinya berbakat? Tidak. Bahkan bukunya yang terkenal diseluruh jagad raya itu, ia tulis dalam keadaan depresi karena tidak mempunyai pekerjaan. Ia menulisnya dalam sebuah kafe kecil di Inggris. Luar biasa, kini kekayaan yang dimilikinya melebihi kekayaan ratu Elizabeth.
Okay, jika J.K Rowling berkarya dengan orientasi kekayaan/harta, maka “kita” harus lebih dari itu. Justru yang menjadi orientasi kita, “apapun pekerjaannya”, dakwah harus selalu menjadi poros. InsyaAllah…
Chayo….! Syukron for All… buat Abi ummi (biasanya sih manggilnya mamak sm bapak, tapi biar suasananya rada agamis gitu jadi pake abi ummi, hehehe….), teman2 seperhalaqohan, sahabat2 kost HAMASAH dan Arrayan yang ga bisa disebutin satu persatu. Uhi bukum Fillah…
Wasaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam ukhuwah
Eny W.
Alhamdulillah.. Wa syukurilah...
BalasHapusgunakan kesempatan sebelum internet diharamkan dan sebelum pulang....
(hee canda...)
Yuppss.. Always.. keep Sprit & Istiqomah..dalam menulis..
Salam_hamasah..!!
OKeY pren... u're the 1 of my inspirations!!!
BalasHapus