Kenal sama Christina Onasis? Inget2 deh, minimal pernah denger atau membacanya barusan, soalnya kalo untuk “kenal” kayanya emang jau….h. konon nih, si Onasis itu seorang wanita yang diberi kelebihan oleh Allah berupa wajah nu geuuuuulis pisan (means : yang sangat cantik). Ia juga memiliki kekayaan yang melimpah ruah, karena mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang sangat banyak. Diantaranya nih ya: kapal pesiar pribadi dan pulau yang statusnya milik pribadi juga. HWUI….? Enak lah tu… udah cantik, kaya pula!!!
Pertanyaannya adalah : apakah Onasis merasa bahagia dengan semua itu?
Pertanyaannya adalah : apakah Onasis merasa bahagia dengan semua itu?
Lets simak…
Ternyata eh ternyata, si Onasis ituh udah beberapa kali menikah. Tapi, ternyata eh ternyata ia selalu menghadapi kenyataan pahit (obat kale….) karena seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan dan kegagalan. Hiks Hiks… (ceritanya belum selesai buk, jangan nangis dulu!). Dan untuk yang terakhir kalinya ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan : commit suicide (tul ga tulisannya?), nah lo apa tuh… BUNUH DIRI….!!!
Ternyata eh ternyata, si Onasis ituh udah beberapa kali menikah. Tapi, ternyata eh ternyata ia selalu menghadapi kenyataan pahit (obat kale….) karena seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan dan kegagalan. Hiks Hiks… (ceritanya belum selesai buk, jangan nangis dulu!). Dan untuk yang terakhir kalinya ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan : commit suicide (tul ga tulisannya?), nah lo apa tuh… BUNUH DIRI….!!!
Ternyata eh ternyata kecantikan Onasis tidak membuat suaminya semakin sayang waktu memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak kuat. Nu kata abdi mah hubungan pernikahan Onasis tidak dilakukan semata karena Allah, bukan atas dasar mencari keridhaan-Nya (hehe…secara, muslim juga bukan!).
Trus trus ending ceritanya gimana atuh teh? Ga sabar…
Hm…. Kaga nyimak nie kayanya, kan udah dibilang endingnya su’ul khotimah (gitu yah tulisannya, mhon dikoreksi kalo salah) atau mati dalam keadaan yang ga baik gitu deh.
Hm…. Kaga nyimak nie kayanya, kan udah dibilang endingnya su’ul khotimah (gitu yah tulisannya, mhon dikoreksi kalo salah) atau mati dalam keadaan yang ga baik gitu deh.
Jadi inti dari cerita di atas sebenarnya memberikan ibroh kepada kita bahwa kecantikan dan harta yang melimpah tidak menjamin kebahagiaan baik diri sendiri ataupun orang2 yang berada didekat kita. Dan bukan kecantikan wajah secara fisik semata yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Tapi ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah dan ruhiyyah. Atau bahasa Beraunya (Berau : nama daerah saya) inner beauty.
Rasulullah bersabda: “ wanita dinikahi karena 4 perkara karena kecantikannya, harta, nasab, dan dien-NYa. Maka pilihlah yang beragama, maka engkau akan selamat…” (HR. Bukhari, Muslim) hadits tersebut sebagai penguat bahwa kesejukkan ketika memandang sehingga perasaan suami semakin nyaman, letaknya bukan pada keelokan rupa secara dzohir tapi pada yang sifatnya bathiniyyah.
Nah makanya kadang saya merasa sangat menyayangkan kalo ngeliad para wanita yang terlalu sibuk mempercantik diri dengan merubah2 ciptaan Allah seperti mancungin hidung, montokin payudara (maaf 1000X), ngerubah warna mata, atau sekedar perawatan meni pedi, nyambung rambut, ngelepas rambut (eh emang ada ya? xixixi), trus nyukur alis kemudian dipalsuin, ngelentikin bulu mata, dan masih banyak lagi… maklum saya mah kuper kalo masalah dunia per-salonan. Tapi yang pasti semua aktivitas itu membutuhkan biaya yang terbilang gede.

Yah sebenernya ga masalah sih kalau ada wanita pergi ke salon untuk melakukan perawatan, toh emang tabiat seorang wanita pengen terlihat cuantik. Tapi harus tau porsinya juga jangan sampai karena sibuk ngurusi diri sendiri sampai lupa dengan amanah dakwah, terus bisa membedakan mana yang dibolehin dan mana yang nggak. Misalnya seperti nyambung rambut, memakai bulu mata palsu, kuku palsu kan jelas gak boleh!!! dan perlu diingat kemudian digaris bawahi : waspadalah, waspadalah! Kejahatan bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tapi karena ada kesempatan! Lo lo maksude opo iku? Kok ndak nyambung. Hhe… iya iya. Oke back to Laptop: maksud saya itu, waspadalah jangan sampai menyalah gunakan kecantikan untuk mencari perhatian kepada lawan jenis yang tidak halal bagi kita. (Astagfirullah, akhwatifillah mari kita berlindung dari niat seperti itu). Tapi kalo memperlihatkan hal tersebut kepada orang yang berhak justru bernilai pahala loh, o ow siapa dia? Dia adalah suami atau orang yang halal bagi kita.

Wallahualam bi showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar