Selasa, 09 Juni 2009

KETIKA DIA HARUS MEMILIH

DIA berusia 11 tahun, duduk di kelas 6 SD.
DIA anak yang cerdas.
DIA anak penyantun.
DIA anak yang suka bergaul, sehingga disuka banyak orang.
DIA mempunyai seorang adik yang masih berusia 5 tahun.
DIA… sebut saja namanya Astrid.
Astrid dan adiknya adalah salah dua dari sekian banyak anak seusianya yang menjadi korban broken home kedua orang tuanya. Sekarang memang musimnya banyak perceraian. Nggak Cuma dikalangan seleb, orang tua Astrid yang tergolong dari kalangan biasa2 saja juga mengalaminya. Atau bisa jadi di antara kamu juga ada yang mengalami hal tersebut. 
Perceraian merupakan Kenyataan pahit yang harus diterima anak ketika orang tua mereka harus berpisah dan kudu memilih : ikut ibu atau ayah! OH NO……………………………!!!

Itulah yang terjadi pada diri Astrid dan adiknya. Pisah dengan or-tu, tentu bukan cita2 setiap anak. Bahkan itu bisa menjadi mimpi buruk yang ga pengen itu menjadi nyata. Tapi mimpi bukan berarti tidak bisa menjadi kenyataan.
Astrid, diusianya yang ke-11 duduk dikelas 6 SD. Sepulang sekolah dari jauh dia melihat pemandangan yang agak aneh di depan rumahnya. Banyak barang2 di depan warung ibunya. “oh… mungkin ibu baru habis belanja” pikirnya. Semakin dekat, pemandangan itu terlihat semakin jelas. “ah… ternyata itu bukan barang belanjaan ibu, itu perkakas isi rumah kami”. Astrid hanya tertegun lemas di depan pintu menyaksikan kedua orang tuanya perang mulut yang tidak menyadari kehadirannya. Adiknya menangis terisak2 sambil menutup wajahnya dengan baju ibu. Dia Nampak ketakutan sekali. Ada apa sebenarnya?
Setelah beberapa lama mereka baru manyadari kehadiran Astrid di depan pintu. Masih dengan sisa emosi yang diluapkan antara kedua orang tuanya tadi, kemudian mereka berkata :
“ASTRID, KAMU PILIH IKUT IBU ATAU BAPAK? KAMI MEMUTUSKAN AKAN BERCERAI!!!” bentak kedua orang tuannya kompak. Sekonyong-konyong Astrid langsung kehilangan keseimbangan. Dia jatuh tersungkur di depan pintu antara sadar dan tidak. Mereka berlari ke arah pintu, diikuti sang adik dibelakang ibunya. 
Yah begitulah…yang namanya perceraian itu pahit. Semua juga gak bakal mau ngalaminya. Entah itu dirinya sendiri atau orang2 yang berada disekitarnya. Ketika kedua orang tua merried, pasti mereka tidak punya keinginan atau rencana ingin bercerai. (kecuali nikah kontrak, hhhe…), eh gak boleh tu dalam agama. Back to pembahasan : tapi, ketika ada hal2 prinsipil yang nggak bisa menyatukan mereka, pisah adalah jalan satu2nya yang dihalalkan meski termasuk perbuatan yang dibenci Allah swt.

Nah saat ini Astrid sedang kebingungan untuk memilih tinggal bersama siapa, padahal kalo boleh memilih dia akan bilang dia memilih hidup bersama ibu dan bapak. Tapi kata Bapanya: “ diantara bapak sama ibu sudah tidak ada kecocokan lagi, sehingga tidak mungkin kami hidup bersama lagi. Semua keputusan ada di tangan kamu mau pilih bapak atau ibu.” Ah alasan klise…
Oke, kita akan membantu Astrid menentukan pilihannya!
1. Kalau astrid belum baligh/masih kecil, tanggungjawab pengasuhan tentu ada pada ibu. Ibulah yang melahirkan kamu, menyusui dan mendidik kamu. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr ra. dimana ada seorang berkata kepada Rasulullah saw. : “wahai Rasulullah, sesungguhnya ini adalah anakku, di mana perutkulah yang mengandungnya, haribaankulah yang melindunginya dan air susukulah yang menjadi minumannya. Akan tetapi, saat ini bapaknya memisahkania dariku.” Lalu beliau berkata : “kaulah yang lebih berhak atas anak itu, selagi kamu belum menikah (dengan orang ain)” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi dan Hakim). Jadi kalo adik Astrid jelas, bahwasannya hak pengasuhan ada pada ibu.
2. Nah kalo nanti Astrid udah baligh, kamu punya hak untuk menentukan pilihan : mo ikut bapak ataukah ibu. Tentu dengan pertimbangan berbagai hal.
Pertama adalah karena agamanya (wadu….w kayak pilih jodoh ajah). Iya gitu, kalo ikut ortu yang agama bagus, InsyaAllah mereka akan mengarahkan kamu menuju kebaikan juga.
Kedua, cermati juga perangai dan tingkah lakunya selama ini. Nggak sedikit orang tua yang bercerai karena tidak kuat dengan perlakuan kasar atau kekerasan yang menimpa salah satu pasangan. Nah jangan sampai kamu memilih orang tua yang terkesan “kejam”.
3. Jangan lupa shalat istihkharah, untuk menentukan pilihan. Nah ketika sudah memutuskan, jangan nyesel kalau suatu saat nanti terjadi ‘apa-apa’. Misalnya nih Astrid pilih bokap, dan ternyata beliau nikah lagi. Otomatis Astrid akan di asuh oleh ibu tiri, ceritanya tuh ibu jahat dan galaknya minta ampun (yang kaya di tivi2 tu loh). Nah kalo misalnya kejadiannya seperti itu, maka terimalah sebagai ujian dari Allah swt. toh Allah gak akan menguji hamba-Nya sampai di luar batas kemampuannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar